Tidak hanya itu, di daerah tersebut juga ada pengalian galian C tanpa izin yang sudah meresahkan warga setempat. Warga meminta agar aktifitas tersebut dihentikan.
“Alhamdulillah masalah galian C ini sudah ditindak oleh pihak kecamatan,” ujar Muharlion saat dikonfirmasi wartawan melalui selulernya, Selasa, 28 November 2017.
“Dari kunjungan kita tersebut, masyarakat meminta agar bisa di tambah kelas baru untuk SD, dan SMP atau di bangun sekolah baru sekalian, karena di daerah ini pertumbuhan cukup pesat,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sesuai dengan hasil pertemuan di kantor Camat Koto Tangah, lanjut Murharlion, ada dua poin yang dibuatkan RKP baru untuk 2019, yakni masalah drainase, terkait hulu hilir untuk penanggulangan banjir dan terkait penambahan ruang kelas baru atau pembangunan gedung sekolah baru.
Diakui Muharlion, dirinya lebih banyak meletakkan lokasi pokok-pokok pikirannya pada pengerjaan pengaspalan jalan dan perbaikan beberapa drainase. Sementara untuk masalah sekolah, ia akan memperjuangkannya dan mendesak Pemko Padang melalui Dinas Pendidikan agar bisa segera memfasilitasi sarana prasarana infrastruktur untuk sektor pendidikan di Koto Tangah tersebut.
(benteng)