Pasalnya, setiap kali turun hujan, tak lama bersalang, kawasan tersebut banjir. Akibat banjir tersebut, kehidupan warga di kawasan Jondul Rawang kian terpuruk.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Kota Padang, Fadel mengakui, kawasan Jondul Rawang memang kerap menjadi langganan banjir jika hujan datang. Menurutnya, itu disebabkan curah hujan dengan kapasitas drainase tidak sebanding.
“Kapasitas drainasenya tidak sanggup lagi menampung curah hujan. Butuh perbaikan drainase. Kita akan hidupkan lagi saluran drainase yang dibuat zaman Belanda dulu, saluran pembuangan dari Jondul ke Teluk Bayur. Saat ini, walau salurannya masih ada, tapi tidak berfungsi lagi. Ini salah satu penyebab banjir di sana,” jelasnya.
Fadel menjelaskan, penyebab banjir di Kota Padang setidaknya ada enam. Pertama, curah hujan yang tinggi. Kedua, kontur wilayah Kota Padang yang relatif datar. Ketiga, kapasitas drainase yang masih kurang. Keempat, penyumbatan saluran oleh utilitas kota. Kelima, banyaknya pelanggaran yang dilakukan masyarakat, yaitu dengan menutup permukaan saluran drainase.
“Untuk itu, kita butuh anggaran sekira Rp40 miliar. Kami berharap, anggaran itu dianggarkan, sehingga tahun 2018 dapat kita kerjakan,” terangnya. (**)